Angin di Bawah


Kecil
Jari mungil, sepenuhnya tergenggam
Aku lupa bagian itu
Diriku yang dulu, maka ku lihat diri yang lain
Yang masih bias dijadikan postur aku dulu

Pohon yang tinggi menjulang akan lupa pada angin yang dulu menyapanya di bawah (filosopi kopi-dee)
Itu aku sekarang
Serpihan yang melekat dan familiar
Belum menjadi titik nila yang menyebar sebelangga

Perspektif cakrawala yang belum terjangkau
Penat yang belum dikenal
Masih banyak dinilai tabu
Hanya tau yang ku ingin dan buat senang

Ketika waktu terasa hilang
Tiba-tiba aku seperti menjadi yang lain
Sedikit tak setuju menjadi dewasa

Sekarang bagaimana caranya
Agar fonem yang tersusun pada mula
Aku kenali lagi angin di bawah
Aku mengerti lagi pohon kecil
Setidaknya untuk tau bersikap
Pada pohon kecil yang lain




Agustus, 2007





0 Responses